Monday, 2 November 2020

KKN 013 mengedukasi masyarakat di era Pandemi Covid 19

 


Universitas Muhammadiyah Yogyakarta menjalankan protokol kesehatan yang sangat ketat demi meminimalisir penyebaran Covid 19 dan sebagai wujud pemberdayaan Civitas Akademika UMY pada tatanan kehidupan baru. Dibuktikan dengan mengadakan program baru yaitu, program Kuliah Kerja Nyata(KKN) relawan covid-19. Kuliah Kerja Nyata(KKN) ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran penerapan protokol covid 19 di lingkungan kampus UMY.

Demi meminimalisir penyebaran covid 19 pada lingkungan kampus khususnya, dan masyarakat sekitar UMY, melalui LP3M maka UMY mengadakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) relawan covid 19. Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Relawan Covid-19 kelompok 013 merupakan bagian dari salah satu dari 30 kelompok yang diterjunkan pada batch 1 pada tanggal 21 September 2020. Dalam upaya melakukan kegiatan pengawasan pelaksanaan protokol Kesehatan dan upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di area kampus UMY. “Kegiatan KKN ini berlangsung selama 2 bulan yaitu, 21 September sampai dengan 21 November yakni untuk batch 1, dan dengan program Edukasi diera pandemi covid-19 UMY,” jelas Dian Sury0 Baskoro, selaku ketua tim kelompok 013 pada selasa (27/10).

Penerjunan Kuliah Kerja Nyata batch 1, 21 September 2020

Hal yang ditekankan pada saat penerjunan, bapak Rektor UMY, Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P menyebutkan bahwa KKN ini adalah wujud kepedulian besar melawan covid-19. "KKN saat ini merupakan bentuk kepedulian kita sebagai akademisi, walaupun tantangan dan resikonya besar. Saya yakin kita semua bisa," jelas Pak Rektor.


Pidato Rektor UMY, Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P

Program KKN yang didampingi oleh Bapak Budi Dwi Arifianto, S.Sn, M.Sn. dari Program Studi ilmu komunikasi sebagai Dosen Pembimbing Lapangan. Ada 6 Mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan KKN ini, yaitu Dian Suryo Baskoro dari Program Studi Penddikan Bahasa Inggris, Nur Ikhsan dari Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Rica Dwi Irmawati dari Program Studi Pendidikan Bahasa Arab, Stalasia Indah Safira dari Program Studi Fisipol, Rezki Amalia dari Program Studi Teknik Sipil, dan Anindytha Hasya Tsusayya dari Program Studi Ipols.

Bentuk edukasi yang dilakukan di area Lobi F6 yang berada di komplek kampus terpadu UMY.

Ada dua program kerja (proker) yang dilakukan oleh tim 013 , yakni program kerja pertama bertemakan "Edukasi digital di era pandemi" dan program kerja kedua berkaitan dengan sustainable health development goals yang juga disebut sebagai tujuan pembangunan kesehatan yang berkelanjutan. Dengan ditentukan tema program kerjanya, Tim KKN 013 bisa menerapkan dan merealisasikan program tersebut dengan terarah dan memberikan dampak baik bagi masyarakat kampus dan sekitarnya.

Oleh karena seluruh kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan tidak diperbolehkan, aplikasi program kerjanya harus mematuhi protokol menjaga jarak aman. “Jadi nanti kebanyakan prokernya akan terealisasi lewat media cetak dan media sosial,” jelas Baskoro(Ketua tim 013).

Edukasi dilakukan banyak melalui media cetak dan digital. Salah satu kegiatan tersebut adalah menempelkan poster edukasi diarea strategis yang ada di posko jaga dan sekitarnya. Selan itu, kami kelompok 013 juga melakukan edukasi melalui media sosial seperti; Facebook, Instagram, Twiterr, WhatApp dan Yotube. Mengajak semua masyarakat agar selalu menerapkan protokol kesehatan di era pandemi covid-19 ini.

Posko KKN Kelompok 013
 
Adapun edukasi juga kami lakukan dengan membuat PODCAST yang berisi tentang edukasi terkait penerapan protokol kesehatan yang ada diUMY yang kemudian kami upload di Youtube. Video bisa dilihat melalui link berikut; https://youtu.be/q-M_zcM_2fA

Pembuatan Podcast Edukasi di Gedung Fisipol bersama DPL , Bapak Budi Dwi Arifianto, S.Sn, M.Sn.

Harapan kami semoga dengan adanya KKN ini bisa menghasilkan luaran yang punya manfaat dan maslahat bagi semua kalangan masyarakat, khususnya Sivitas Akademika dan masyarakat sekitar UMY. Adapun salah satu sivitas akademika yang kami wawancarai terkait hasil dari KKN relawan Covid 19 ini, beliau adalah pak Arif selaku Staff UMY menyebutkan"Kami merasa tenang, aman dan nyaman dengan adanya kawan-kawan relawan ini, Alhamdulillah. Keebiasaan cuci tangan dengan sabun, jaga jarak, dan pakai masker sudah terlihat baik disekitar kampus kita," ujarnya.




Sunday, 29 December 2019

Learning Vowels in Elsa Speak


Learning about vowels in English requires continuous habits. By using Elsa Speak, we can regularly train our vocals well, because Elsa speak, develop good technology. We can also choose the level according to our ability. this is very effective and efficient for those of us who learn languages from the basics.
Learning Vowels in Language is also very important. The reason that we focus on vowels while singing is that vowels are the most open and also the most beautiful sounds we can make with our voice. Because vowels are the most open sounds, the audience hears them best, and so hears the beauty of your sound, your personality, and the emotion in your song.

Learning Pronunciation in Elsa Speak


Image result for Elsa speak
Let it goooooo, let it goooooo!
Now that’s out of my system, here’s a review of ELSA Speak. It’s an app that teaches you to ‘pronounce English like an American through real-world conversations’. It’s a great use of AI in language learning – it really is amazing what some of these apps can do now!
With ELSA Speak you can work through a wide range of activities that mainly focus on the individual sounds of English. Most activities involve recording yourself saying a word or phrase. The phrases are topically related (introductions, family, business, food, and drink, etc) so not only can you improve your pronunciation, but you can also learn phrases that are relevant to your own context. Probably the most interesting aspect of this is that it highlights areas that need improvement. When I ran the test for instance on the Android device, I was told that I could improve my pronunciation of voiced and unvoiced, the letter, ending sounds, and w/v.
Image result for Elsa speak

Elsa Speak Discription

elsa speak
ELSA’s basic is simple and provides navigation between topics and skills, levels, reports, and other features. Users can set a display language (English, Indonesian, or Japanese-good indicators of the target audience for this app). Depending on the proficiency level of the user, the skills include exercises such as beginning and ending sounds, minimal pairs, schwa, th-sounds, and consonant clusters. Applied linguists typically refer to these as phonemes individual sounds within a word. The topics include food, entertainment, technology, culture, daily conversations, and relationships, among many others. Figure 1 demonstrates the default skills-based page, which appears after the user chooses their proficiency level. After selecting a skill (e.g., “/S/ /SH/”as shown in figure 2), they can select a topic, under which they can choose from several lessons. Each lesson is labeled for proficiency level and includes various speaking and listening opportunities. Figure 3 illustrates an exercise at the regular level with the target sound underlined. ELSA also teaches you how to pronounce common idioms, expressions, daily conversations in English, and even cheesy pick-up lines. 

Saturday, 28 December 2019

About Me

Hello Everybody,
My name is Dian Suryo Baskoro, I am a student in English Language Education at the Muhammadiyah University of Yogyakarta. I am also a student at SahabatQu Islamic Boarding School. I am also a businessman in the field of drinks called Yogya Milk.
I love learning languages, so far I have mastered 3 languages, namely Japanese, English, and Arabic. Hopefully, the people who read my writing can be motivated and can be useful for you. I chose to discuss the challenge of Elsa Speak because this application is very good and can be used as the best solution for us to practice good pronunciation in learning a foreign language.